Jumat, 13 Juni 2025

Perseteruan Ahlu Tauhid dengan Ahlu syirik


 بسم الله الرحمن الرحيم


Perseteruan Ahlu Tauhid dengan Ahlu syirik


Sudah merupakan ketetapan Allah تعالى, ketika para nabi mendakwahkan dakwah tauhid, mereka mendapatkan perlawanan dari musuh-musuh dakwah tauhid, Allah تعالى berfirman : 

{ وَكَذَ ٰ⁠لِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِیٍّ عَدُوࣰّا شَیَـٰطِینَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ یُوحِی بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضࣲ زُخۡرُفَ ٱلۡقَوۡلِ غُرُورࣰاۚ}

{Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh, yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan.}

[Surat Al-An'am: 112]


Perseteruan nabi Nuh dengan kaumnya


Perseteruan ahlu tauhid dengan ahlu syirik sudah berlangsung lama, bahkan semenjak zaman nabi Nuh عليه السلام, Allah berfirman : 

{ لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ فَقَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۤ إِنِّیۤ أَخَافُ عَلَیۡكُمۡ عَذَابَ یَوۡمٍ عَظِیمࣲ (59) قَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن قَوۡمِهِۦۤ إِنَّا لَنَرَىٰكَ فِی ضَلَـٰلࣲ مُّبِینࣲ (60) }

{59 : Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (Kiamat).

60 : Pemuka-pemuka kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami memandang kamu benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata.”}

[Surat Al-A'raf: 59-60]


lihatlah ketika nabi Nuh mengajak kaumnya kepada tauhid, mereka malah menganggap nabi Nuh adalah orang sesat.


Nabi Hud dengan kaum Ad


Demikian pula perseteruan terjadi antara nabi Hud dan kaum Ad, Allah berfirman :

{ ۞ وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمۡ هُودࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۤۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ (65) قَالَ ٱلۡمَلَأُ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ مِن قَوۡمِهِۦۤ إِنَّا لَنَرَىٰكَ فِی سَفَاهَةࣲ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ ٱلۡكَـٰذِبِینَ (66) }

{65 : Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?”

66 : 

Pemuka-pemuka orang-orang yang kafir dari kaumnya berkata, “Sesungguhnya Kami memandang kamu benar-benar kurang waras dan kami kira kamu termasuk orang-orang yang berdusta.”}

[Surat Al-A'raf: 65-66]


Lihatlah ketika nabi Hud mengajak kaumnya kepada tauhid, mereka menganggap nabi Hud adalah orang bodoh, lagi pendusta.


Nabi Shalih dengan kaum Tsamud


Perseteruan juga terjadi antara nabi Shalih dengan kaum Tsamud, Allah تعالى berfirman :

{ وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صَـٰلِحࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۖ }

{Dan kepada kaum Ṡamud (Kami utus) saudara mereka Ṣalih. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan yang hak) bagimu selain Dia.}

[Surat Al-A'raf: 73]


maka mereka menjawab :

{ قَالَ ٱلَّذِینَ ٱسۡتَكۡبَرُوۤا۟ إِنَّا بِٱلَّذِیۤ ءَامَنتُم بِهِۦ كَـٰفِرُونَ }

{Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu percayai.”}

[Surat Al-A'raf: 76]


Lihatlah ketika nabi Shalih mengajak kaumnya kepada tauhid, mereka terang-terangan menginkarinya.


Nabi Syuaib dan kaum Madyan :


Perseteruan juga terjadi antara nabi Syuaib dengan kaum Madyan, Allah تعالى berfirman :


{ وَإِلَىٰ مَدۡیَنَ أَخَاهُمۡ شُعَیۡبࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۖ}

{Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syu’aib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sesembahan yang hak) bagi kamu selain Dia.}

[Surat Al-A'raf: 85]


maka mereka menjawab :

{ ۞ قَالَ ٱلۡمَلَأُ ٱلَّذِینَ ٱسۡتَكۡبَرُوا۟ مِن قَوۡمِهِۦ لَنُخۡرِجَنَّكَ یَـٰشُعَیۡبُ وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مَعَكَ مِن قَرۡیَتِنَاۤ أَوۡ لَتَعُودُنَّ فِی مِلَّتِنَاۚ }

{Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri dari kaum Syu’aib berkata, “Wahai Syu’aib! Pasti kami usir engkau bersama orang-orang yang beriman dari negeri kami, kecuali engkau kembali kepada agama kami.”}

[Surat Al-A'raf: 88]


Lihatlah ketika nabi Syuaib mengajak kaumnya kepada tauhid, mereka mengancam mengusir nabi Syuaib.


Nabi Ibrahim dan kaumnya


Perseteruan juga terjadi antara nabi Ibrahim dengan kaumnya, Allah تعالى berfirman :


{ قَالَ أَفَتَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا یَنفَعُكُمۡ شَیۡـࣰٔا وَلَا یَضُرُّكُمۡ (66) أُفࣲّ لَّكُمۡ وَلِمَا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ (67) قَالُوا۟ حَرِّقُوهُ وَٱنصُرُوۤا۟ ءَالِهَتَكُمۡ إِن كُنتُمۡ فَـٰعِلِینَ (68) }

{66 : Dia (Ibrahim) berkata, “Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun, dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu?

67 : Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?”

68 : Mereka berkata, "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat.”}

[Surat Al-Anbiya': 66-68]


Lihatlah ketika nabi Ibrahim mengajak kaumnya kepada tauhid, mereka membakar nabi Ibrahim.


Nabi Muhammad dan kaum Quraisy 


demikian pula nabi Muhammad صلى الله عيله و سلم tidak luput dari permusuhan kaumnya, ketika beliau mendakwahkan tauhid, Allah تعالى berfirman :

{ وَعَجِبُوۤا۟ أَن جَاۤءَهُم مُّنذِرࣱ مِّنۡهُمۡۖ وَقَالَ ٱلۡكَـٰفِرُونَ هَـٰذَا سَـٰحِرࣱ كَذَّابٌ (4) أَجَعَلَ ٱلۡـَٔالِهَةَ إِلَـٰهࣰا وَ ٰ⁠حِدًاۖ إِنَّ هَـٰذَا لَشَیۡءٌ عُجَابࣱ (5) }

{4 : Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata, "Orang ini adalah pesihir yang banyak berdusta."

5 : Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan.}

[Surat Shad: 4-5]


Lihatlah bagaimana ketika nabi Muhammad mengajak kaumnya untuk bertauhid, mereka menuduh nabi sebagai penyihir dan pendusta.


Demikianlah perseteruan ahlu tauhid dengan ahlu syirik, tidaklah datang para rasul mengajak kaumnya untuk bertauhid melainkan mereka menuduh rasul tersebut dengan tuduhan-tuduhan keji, Allah berfirman : { كَذَ ٰ⁠لِكَ مَاۤ أَتَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا قَالُوا۟ سَاحِرٌ أَوۡ مَجۡنُونٌ }

{Demikianlah setiap kali seorang rasul yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka (kaumnya) pasti mengatakan, "Dia itu pesihir atau orang gila."}

[Surat Adz-Dzariyat: 52]


Demikian pula yang mengikuti jejak para nabi dalam mengajak manusia untuk bertauhid, mereka pun sama akan mendapatkan ujian dari manusia, dimusuhi, dicaci maki, di ancam, dan ujian lainnya. Namun itu semua tidak menyurutkan semangat ahlu tauhid dalam berjuang mendakwahkan tauhid.

Mereka yakin kemenangan akan diraih oleh ahlu tauhid, Allah berfirman :

{ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ یَنصُرۡكُمۡ وَیُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ }

{Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.}

[Surat Muhammad: 7]

{ وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ ٱلۡغَـٰلِبُونَ }

{Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.}

[Surat Ash-Shaffat: 173]


Maka teruslah berjuang dalam mendakwahkan tauhid, harapkanlah kemenangan dari Allah تعالى. Adapun ahlu syirik mereka Akan mendapatkan kekalahan -biidznillah-, selain itu mereka mendapatkan kerugian-kerugian dan bahaya lainnya, baik di dunia maupun di akhirat.


Bahaya kesyirikan

Ahlu syirik akan mendapatkan bahaya-bahaya, diantaranya adalah :


Syirik adalah dosa paling besar

Rasulullah ﷺ  bersabda :

" أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ". ثَلَاثًا، قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ : " الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ ". وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ : " أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ ". قَالَ : فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا : لَيْتَهُ سَكَتَ.

"maukah aku kabarkan kepada kalian apakah dosa yang paling besar? Rasul mengulangnya tiga kali.

Maka kami menjawab : “tentu wahai Rasulullah”

Rasul bersabda : “Syirik kepada Allah, dan durhaka kepada kedua orangtua”

Rasul yang tadinya berbaring, sekarang duduk dab bersabda :

“hati-hatilah kalian dari persaksian palsu”

terus diulang-ulang, hingga kamipun berkata kapankan beliau diam.

H.R. Bukhari dan Muslim


Syirik tidak mendapatkan ampunan

Allah تعالى berfirman : 

{ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَغۡفِرُ أَن یُشۡرَكَ بِهِۦ وَیَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَ ٰ⁠لِكَ لِمَن یَشَاۤءُۚ }

{Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki.}

[Surat An-Nisa': 48, 116]


Syirik menggugurkan amal

Allah تعالى berfirman :

{ ذَ ٰ⁠لِكَ هُدَى ٱللَّهِ یَهۡدِی بِهِۦ مَن یَشَاۤءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۚ وَلَوۡ أَشۡرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنۡهُم مَّا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ }

{Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.}

[Surat Al-An'am: 88]

{ وَلَقَدۡ أُوحِیَ إِلَیۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِكَ لَىِٕنۡ أَشۡرَكۡتَ لَیَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ }

{Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh jika engkau menyekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.}

[Surat Az-Zumar: 65]


Syirik sebab masuk neraka

{ إِنَّهُۥ مَن یُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَیۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّـٰلِمِینَ مِنۡ أَنصَارࣲ }

{Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolongpun bagi orang-orang yang zalim itu.}

[Surat Al-Maidah: 72]


Syirik adalah kedzaliman yang besar

{ وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَـٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ یَعِظُهُۥ یَـٰبُنَیَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِیمࣱ }

{Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”}

[Surat Luqman: 13]

dan masih ada bahaya-bahaya syirik lainnya yang disebutkan para ulama.


Takut terjatuh dalam kesyirikan

Mengingat betapa bahayanya kesyirikan, maka kita harus belajar tentang tauhid, dan lawannya yaitu syirik agar kita tidak terjatuh padanya. Jangan kita meremehkannya, jangankan kita para nabipun mereka takut terjatuh pada kesyirikan, dan mereka senantiasa berdoa agar dirinya dan keluarganya dijauhkan dari kesyirikan,

Allah تعالى berfirman :

{ وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَ ٰ⁠هِیمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَـٰذَا ٱلۡبَلَدَ ءَامِنࣰا وَٱجۡنُبۡنِی وَبَنِیَّ أَن نَّعۡبُدَ ٱلۡأَصۡنَامَ }

{Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.}

[Surat Ibrahim: 35]


Demikian pula nabi Muhammad ﷺ mengkhawatirkan umatnya jatuh

pada kesyirikan, beliau bersabda : 

" إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ ". قَالُوا : وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : " الرِّيَاءُ…"

“sesungguhnya yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil”

para sahabat bertanya : “apakah syirik kecil wahai Rasulullah?”

Rasul menjawab : “Riya”...

H.R. Ahmad


Marilah kita berdoa kepada Allah تعالى agar kita dijauhi dari perbuatan syirik, sebagaimana doa yang diajarkan nabi ﷺ 


"اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ"

”ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dalam keadaan sadar, dan aku memohon ampunan dari syirik yang tidak aku sadari”


وصلى الله على نبينا وعلى آله و صحبه و سلم


Jumat, 17 Dzulhijjah 1446 / 13 Juni 2025





















baca selanjutnya “Perseteruan Ahlu Tauhid dengan Ahlu syirik”

Selasa, 10 Juni 2025

Pentingnya Dakwah Tauhid

بسم الله الرحمن الرحيم


PENTINGNYA DAKWAH TAUHID


Allah تعالى menciptakan jin dan manusia untuk sebuah tujuan yang mulia, yaitu untuk beribadah hanya kepada Allah, sebagaimana firman Allah تعالى :

{ وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ }

{Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.}

[Surat Adz-Dzariyat: 56]


Makna (beribadah) adalah mentauhidkan Allah تعالى, berkata Ibnu Abbas رضي الله عنه : 

“كل موضع في القرآن (اعبدوا الله) فمعناه (وحدوا الله)

"setiap kalimat (beribadahlah kepada Allah) dalam alquran maka bermakna (tauhidkanlah Allah)


Tauhid merupakan dakwah para rasul, setiap rasul mengajak kepada tauhid dan memperingati dari kesyirikan, Allah تعالى berfirman :

 { وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِی كُلِّ أُمَّةࣲ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُوا۟ ٱلطَّـٰغُوتَۖ }

{Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah ṭāgūt,”}

[Surat An-Nahl: 36]

{ وَمَاۤ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِیۤ إِلَیۡهِ أَنَّهُۥ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّاۤ أَنَا۠ فَٱعۡبُدُونِ }

{Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Aku, maka sembahlah Aku.}

[Surat Al-Anbiya': 25]


Tauhid merupakan perkara pertama di ajarkan kepada umat, sebagaimana nasihat Rasulallah kepada Muadz bin Jabal ketika berdakwah ke negeri Yaman :

" إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللَّهَ تَعَالَى"

"Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari ahlu kitab, maka jadikanlah perkara pertama yang engkau dakwahlan kepada mereka adalah untuk mentauhidkan Allah تعالى”

Muttafaq Alaih



KEUTAMAAN TAUHID

barangsiapa yang bertauhid maka akan mendapatkan keutamaan-keutamaan, diantara keutamaan tersebut adalah :


Mendapatkan keamanan dan hidayah

Orang yang bertauhid akan mendapatkan hidayah di dunia dan mendapat keamanan di akhirat, sebagaimana firman Allah تعالى :


{ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَلَمۡ یَلۡبِسُوۤا۟ إِیمَـٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ }


“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.”

[Surat Al-An'am: 82]


Dimasukan kedalam surga

Orang yang bertauhid akan Allah masukan ke dalam surga, sebagaimana sabda Nabi :


" مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ - أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ ". 

“siapa yang bersaksi tidak tuhan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Dan Isa adalah hamba dan rasul-Nya, kalimat-Nya yang dilemaparkan kepada Maryam, dan ruh dari-Nya. Surga adalah ada, neraka adalah ada. Maka Allah akan masukan dia kedalam surga bagaimanapun amalnya.”

Muttafaq Alaih


Dijauhkan dari api neraka

Orang yang bertauhid akan dijauhkan dari api neraka, sebagaimana sabda Nabi :

" فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ؛ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ ".

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan api neraka menyentuh orang yang berkata “la ilaha illallah” dengan mengharap wajah Allah”

Muttafaq Alaih


Mendapat ampunan dari Allah تعالى

Siapa yang meninggal dalam keadaan bertauhid, Allah akan memberikan ampunan untuknya, sebagaimana sabda Nabi : Allah berkata dalam hadits qudsi :

"يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا، ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً ".

"Wahai anak adam, sesungguhnya engkau apabila mendatangiku dengan membawa dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemuiku dalam keadaan tidak berbuat syirik, maka Aku akan mendatangimu dengan sepenuh bumi ampunan”

H.R. Tirmidzi


dan masih ada keutamaan tauhid lainnya yang disebutkan para ulama dalam kitab-kitabnya.


MENDAKWAHKAN TAUHID

Setelah mengetahui uraian diatas, kita mengetahui betapa pentingnya tauhid. Marilah kita mempelajari tauhid dan mendakwahkannya, sebagaimana dakwah para nabi dan rasul secara umum dan dakwah nabi Muhammad secara khusus. Kita diperintahkan mengikuti nabi Muhammad dalam segala aspek kehidupan, karena nabi Muhammad adalah suri tauladan bagi kita semua, Allah تعالى berfirman :

{ لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِی رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةࣱ لِّمَن كَانَ یَرۡجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلۡیَوۡمَ ٱلۡـَٔاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِیرࣰا }

{Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.}

[Surat Al-Ahzab: 21]


Demikian pula perkara dakwah, kita  mengikuti dakwah rasulullah. Dakwah tauhid adalah dakwah rasulullah, dakwah tauhid adalah jalan rasulullah, Allah berfirman :

{ قُلۡ هَـٰذِهِۦ سَبِیلِیۤ أَدۡعُوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِیرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِیۖ وَسُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ وَمَاۤ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ }

{Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.”}

[Surat Yusuf: 108]


Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang bertauhid, mengamalkannya, serta mendakwahkannya.


و صلى الله على نبينا و على آله و صحبه و سلم


Jumat, 14 Dzulhijjah 1446 (10 juni 2025)












baca selanjutnya “Pentingnya Dakwah Tauhid”